SELAMAT DATANG KE LAMAN INI

ASSALAMUALAIKUM....Terima kasih kerana mengunjungi blogger saya ini...sudi kiranya membaca catatan dari minda seorang guru bimbingan dan kaunseling. Semoga apa yang dipaparkan dapat membantu anda dalam menjalani kehidupan seharian. Apa yang baik datangnya dari ALLAH SWT, manakala yang buruk itu datangnya dari kelemahan saya sendiri..FIKIR...................FIKIRKAN...........DAN FIKIRAKANLAH

DOAKU....

"Wahai Tuhanku, lapangkanlah bagiku dadaku; dan mudahkanlah bagiku tugasku; dan lepaskanlah simpulan dari lidahku, dan kurniakanlah aku ilham dari sisi-Mu agar apa yang ku kongsikan di sini terletak dalam redha-Mu; dan peliharalah penulisan ini, serta si penulisnya, juga pembacanya agar kami sentiasa taat pada perintahMu dan tidak gentar dalam menegakkan agama-Mu."

Islamic Widget

Islamic Clock

Rabu, 8 Ogos 2012

Amalan di Bulan Ramadhan


Kewajiban, Hikmah, & Adab-adab Puasa Ramadhan
Kewajiban Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan adalah suatu kewajiban yang jelas yang termaktub dalam Kitabullah, Sunnah Rasul-Nya dan ijma’ kaum muslimin. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya):
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa diantara kalian ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian. Dan hendaklah kalian mencukupkan bilangannya dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian, supaya kalian bersyukur.” (Al-Baqarah:183-185)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Islam dibangun di atas lima hal: bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan haji ke Baitullah.” (Muttafaqun ‘alaih dari Ibnu ‘Umar)
Sementara itu kaum muslimin bersepakat akan wajibnya puasa Ramadhan. Maka barangsiapa yang mengingkari kewajiban puasa Ramadhan, berarti dia telah murtad dan kafir, harus disuruh bertaubat. Kalau mau bertaubat dan mau mengakui kewajiban syari’at tadi maka dia itu muslim kembali. Jika tidak, dia harus dibunuh karena kekafirannya.
Puasa Ramadhan diwajibkan mulai pada tahun kedua hijriyyah. Ini berarti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sempat melakukannya selama sembilan kali.
Puasa Ramadhan wajib bagi setiap muslim yang telah ‘aqil baligh dan berakal sehat. Maka puasa tidak wajib bagi orang kafir dan tidak akan diterima pahalanya jika ada yang melakukannya sampai dia masuk Islam.
Puasa juga tidak wajib bagi anak kecil sampai dia ‘aqil baligh. ‘Aqil balighnya ini diketahui ketika dia telah masuk usia 15 tahun atau tumbuh rambut kemaluannya atau keluar air mani (sperma) ketika bermimpi.
Ini bagi anak laki-laki, sementara bagi anak wanita ditandai dengan haidh (menstruasi). Maka jika seorang anak telah mendapati tanda-tanda ini, maka dia telah ‘aqil baligh.
Akan tetapi dalam rangka sebagai latihan dan pembiasaan, sebaiknya seorang anak (yang belum baligh –pent) disuruh untuk berpuasa, jika kuat dan tidak membahayakannya.
Puasa juga tidak wajib bagi orang yang kehilangan akal, baik itu karena gila atau penyakit syaraf atau sebab lainnya. Berkenaan dengan inilah jika ada orang yang telah menginjak dewasa namun masih tetap idiot dan tidak berakal sehat, maka tidak wajib baginya berpuasa dan tidak pula menggantinya dengan membayar fidyah.
Hikmah dan Manfaat Puasa
Shaum (puasa) yang disyari’atkan dan difardhukan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya mempunyai hikmah dan manfaat yang banyak sekali. Di antara hikmah puasa adalah bahwasanya puasa itu merupakan ibadah yang bisa digunakan seorang hamba untuk bertaqarrub kepada Allah dengan meninggalkan kesenangan-kesenangan dunianya seperti makan, minum dan menggauli istri dalam rangka untuk mendapatkan ridha Rabbnya dan keberuntungan di kampung kemuliaan (yaitu kampung akhirat –pent).
Dengan puasa ini jelas bahwa seorang hamba akan lebih mementingkan kehendak Rabbnya daripada kesenangan-kesenangan pribadinya. Lebih cinta kampung akhirat daripada kehidupan dunia.
Hikmah puasa yang lain adalah bahwa puasa adalah sarana untuk menghadapi derajat takwa apabila seseorang melakukannya dengan sesungguhnya (sesuai dengan syari’at). Allah Ta’ala berfirman (yang artinya):
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (Al-Baqarah:183)
Orang yang berpuasa berarti diperintahkan untuk bertakwa kepada Allah, yakni dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Inilah tujuan agung dari disyari’atkannya puasa. Jadi bukan hanya sekedar melatih untuk meninggalkan makan, minum dan menggauli istri.
Apabila kita membaca ayat tersebut, maka tentulah kita mengetahui apa hikmah diwajibkannya puasa, yakni takwa dan menghambakan diri kepada Allah.
Adapun takwa adalah meninggalkan keharaman-keharaman, dan kata takwa ini ketika dimutlakkan (penggunaannya) maka mengandung makna mengerjakan perintah-perintah dan meninggalkan larangan-larangan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((ãóäú áóãú íóÏóÚú Þóæúáó ÇáÒøóæúÑö æóÇáúÚóãóáó Èöåö ÝóáóíúÓó ááåö ÚóÒøó æóÌóáøó ÍóÇÌóÉñ Ãóäú íóÏóÚó ØóÚóÇãóåõ æóÔóÑóÇÈóåõ))
“Barangsiapa yang tidak bisa meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh terhadap amalan dia meninggalkan makanan dan minumannya.” (HR. Al-Bukhariy no.1903)
Berdasarkan dalil ini, maka diperintahkan dengan kuat terhadap setiap orang yang berpuasa untuk mengerjakan segala kewajiban, demikian juga menjauhi hal-hal yang diharamkan baik berupa perkataan maupun perbuatan, maka tidak boleh mencela, ghibah (menggunjing orang lain), berdusta, mengadu domba antar mereka, menjual barang dagangan yang haram, mendengarkan apa saja yang haram untuk didengarkan seperti lagu-lagu, musik ataupun nasyid, yang itu semuanya dapat melalaikan dari ketaatan kepada Allah, serta menjauhi segala bentuk keharaman lainnya.
Apabila seseorang mengerjakan semuanya itu dalam satu bulan penuh dengan penuh keimanan dan mengharap pahala kepada Allah maka itu akan memudahkannya kelak untuk istiqamah di bulan-bulan tersisa lainnya dalam tahun tersebut.
Akan tetapi betapa sedihnya, kebanyakan orang yang berpuasa tidak membedakan antara hari puasanya dengan hari berbukanya, mereka tetap menjalani kebiasaan yang biasa mereka lakukan yakni meninggalkan kewajiban-kewajiban dan mengerjakan keharaman-keharaman, mereka tidak merasakan keagungan dan kehormatan puasa.
Perbuatan ini memang tidak membatalkan puasa tetapi mengurangi pahalanya, bahkan seringkali perbuatan-perbuatan tersebut merusak pahala puasa sehingga hilanglah pahalanya.
Hikmah puasa yang lainnya adalah seorang kaya akan mengetahui nilai nikmat Allah dengan kekayaannya itu di mana Allah telah memudahkan baginya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, seperti makan, minum dan menikah serta apa saja yang dibolehkan oleh Allah secara syar’i. Allah telah memudahkan baginya untuk itu. Maka dengan begitu ia akan bersyukur kepada Rabbnya atas karunia nikmat ini dan mengingat saudaranya yang miskin, yang ternyata tidak dimudahkan untuk mendapatkannya. Dengan begitu ia akan berderma kepadanya dalam bentuk shadaqah dan perbuatan yang baik lainnya.
Diantara hikmah puasa juga adalah melatih seseorang untuk menguasai dan berdisiplin dalam mengatur jiwanya. Sehingga ia akan mampu memimpin jiwanya untuk meraih kebahagiaan dan kebaikannya di dunia dan di akhirat serta menjauhi sifat kebinatangan.
Puasa juga mengandung berbagai macam manfaat kesehatan yang direalisasikan dengan mengurangi makan dan mengistirahatkan alat pencernaan pada waktu-waktu tertentu serta mengurangi kolesterol yang jika terlalu banyak akan membahayakan tubuh. Juga manfaat lainnya dari puasa sangat banyak.
Adab-adab Berpuasa
1. Bahwasanya wajib bagi seorang muslim untuk berpuasa dengan penuh keimanan dan mengharap pahala kepada Allah semata, bukan karena riya`, sum’ah, taqlid kepada manusia, mengikuti keluarganya atau penduduk negerinya bahkan wajib baginya bahwa yang membawanya berpuasa adalah keimanannya bahwasanya Allah telah mewajibkan puasa tersebut kepadanya dan mengharap pahala di sisi-Nya dalam melaksanakan puasa tersebut. Demikian juga shalat malam di bulan Ramadhan (shalat tarawih -pent), hendaklah bagi seorang muslim untuk mengerjakannya karena penuh keimanan dan mengharap pahala kepada-Nya, karena inilah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala kepada Allah maka diampuni dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa yang shalat di malam harinya (shalat tarawih) karena iman dan mengharap pahala kepada-Nya maka diampuni dosanya yang telah lalu dan barangsiapa yang shalat malam bertepatan dengan datangnya lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala kepada-Nya maka diampuni dosanya yang telah lalu.”
2. Termasuk adab terpenting dalam berpuasa adalah membiasakan diri kita bertakwa kepada Allah dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, sesuai dengan firman Allah:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (Al-Baqarah:183)
Sesuai pula dengan sabda Nabi:
“Barangsiapa yang tidak bisa meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh terhadap amalan dia meninggalkan makanan dan minumannya.” (HR. Al-Bukhariy no.1903)
3. Menjauhi apa yang diharamkan Allah berupa kebohongan, mencela, mencaci, menipu, khianat, melihat sesuatu yang haram seperti melihat lawan jenisnya yang bukan mahramnya, mendengarkan hal yang haram seperti musik, nyanyian, mendengarkan ghibah, ucapan dusta dan sejenisnya, serta perbuatan haram lainnya yang harus dijauhi oleh orang yang sedang berpuasa dan selainnya, akan tetapi terhadap orang yang puasa lebih dikuatkan perintahnya.
4. Memperbanyak shadaqah, amal kebaikan, berbuat baik kepada orang lain, terutama di bulan Ramadhan. Sungguh Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, beliau menjadi lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan tatkala Jibril menjumpainya untuk bertadarrus Al-Qur`an. (Lihat HR. Al-Bukhariy no.1902)
5. Makan sahur dan mengakhirkannya, sesuai sabda Nabi: “Makan sahurlah kalian karena di dalam sahur ada barakah.” (HR. Al-Bukhariy no.1923 dan Muslim no.1095)
6. Berbuka puasa dengan ruthab (kurma yang sudah matang), jika tidak didapatkan boleh dengan tamr (kurma yang belum sampai ruthab), jika itupun tidak diperoleh maka dengan air, menyegerakan berbuka tatkala telah jelas benar tenggelamnya matahari, berdasarkan sabda Nabi: “Senantiasa manusia berada dalam kebaikan selagi mereka menyegerakan berbuka puasa.” (Muttafaqun ‘alaih dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idiy)
{Diambil dari kitab Fataawash Shiyaam karya Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, Fataawash Shiyaam karya Asy-Syaikh Ibnu Baz dan lain-lain serta kitab Fataawal ‘Aqiidah wa Arkaanil Islaam karya Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin dengan beberapa perubahan}
Wallaahu A’lam.
(Dikutip dari Bulletin Al Wala wal Bara, judul asli Kewajiban, Hikmah, & Adab-adab Puasa Ramadhan, Edisi ke-47 Tahun ke-2 / 15 Oktober 2004 M / 01 Ramadhan 1425 H , url sumber http://fdawj.atspace.org/awwb/th2/47.htm)

Selasa, 7 Ogos 2012

Berzikirlah












Jika Anda Berdukacita dan Berkeluh-kesah, Berzikirlah...
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Hafiz ibnu Qaiyim r.a. adalah seorang ulama hadis yang termashur, di dalam risalah Al-Wabil beliau menggariskan beberapa kelebihan berzikir antaranya:

* Zikir menjauhkan syaitan dan melemahkan kekuatannya

* Zikir menyebabkan Allah redha

* Zikir menjauhkan dukacita daripada hati manusia

* Zikir menggembirakan hati

* Zikir menguatkan badan dan menyeronokan sanubari

* Zikir memurahkan rezeki

* Zikir adalah sinaran hati dan muka

* Zikir adalah membawa orang yang berzikir itu kepada kehebatan dan kegagahan yakni dengan memandang wajahnya seseorang merasa gentar

* Zikir melahirkan cinta sejati kepada Allah kerana cinta itulah roh islam, jiwa agama, dan sumber kejayaan dan kebahagiaan. Zikrullah itu merupakan pintu cinta Ilahi.

* Zikir adalah mendatangkan hakikat Muraqabah dan Muraqabah itu membawa seseorang kepada martabat ihsan. Dengan adanya martabat ihsan maka manusia dapat beribadat kepada Allah dalam keadaan yang seolah-olah ia melihatNya

* Zikir membawa seseorang kepada penyerahan diri dengan sebulat-bulatnya kepada Allah. Dengan ini lama kelamaan maka setiap urusan dan dalam setiap keadaan Allah menjadi pelindung dan pembantu baginya.

* Zikir adalah membawa seseorang kepada Takarrub (mendekatkan diri) kepada Allah. Jika zikir itu bertambah banyak maka dengan sendirinya ia bertambah dekat kepada Allah dan semakin bertambah lalai daripada berzikir maka dengan sendirinya ia bertambah jauh dari Allah.

* Zikir adalah membuka pintu makrifat Allah

* Zikir melahirkan keagungan dan kehebatan Allah dan semangat merapatkan diri kepada Allah.

* Zikir adalah menyebabkan Allah ingat kepada seseorang yang ingat kepadanya seperti mana disebutkan di dalam Al-Quran (surah Al Baqarah 152) "Fazkuruunii azkurkum" ertinya; "kerana itu ingatlah kamu kepadaKu, nescaya Aku ingat pula kepada mu".
 — 

LELAKI YANG SOLEH

Kita selalu membicarakan ciri – ciri wanita untuk dijadikan pasangan hidup. Adakah lelaki terlepas dari tapisan ini?

Semestinya tidak, kerana lelaki yang baik adalah untuk perempuan yang baik dan lelaki yang jahat untuk perempuan yang jahat.

lelaki yang baik tidak semestinya soleh, dan soleh itu semestinya baik. Namun menjadi lelaki yang soleh lah seharusnya dicapai oleh kita semua kerana ia merupakan ISO yang Allah tetapkan.

Namun siapakah lelaki soleh? Kita sudah sering mendengar lelaki soleh, namun bagaimana ciri- cirinya?

Sebenarnya orang-orang soleh bukanlah makhluk abstrak yang sulit dikenali bentuknya. Mereka adalah manusia biasa juga, tetapi memiliki kelebihan tertentu dibandingkan manusia-manusia lainnya. Kelebihan mereka adalah dari segi keyakinan, kecaknaan, mentaliti serta amal perbuatan.

Dalam diri mereka terkumpul kebaikan-kebaikan itu,

Bahkan kita boleh mengenali mereka dari sikap dan perilaku hidupnya sehari-hari.

Lihatlah mereka dengan HATI, maka kita akan menemui tanda-tanda kebaikan mereka.

Lelaki soleh dijelaskan dalam Al-Qur’an adalah sebagai berikut:

“Dan diantara ahli kitab ada sekelompok orang yang berlaku lurus. Mereka membaca ayat-ayat Allah di malam hari, sedang mereka bersujud (maksudnya, mengerjakan solat malam sambil membaca kitabullah). Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, mereka mengajak pada kebaikan dan mencegah dari perbuatan mungkar, dan mereka bersegera mengerjakan kebaikan-kebaikan. Mereka itulah orang-orang yang soleh”. (Ali Imran 133-134).

Biasanya, tanda – tanda orang yang soleh adalah:
Seseorang secara tekun dan sabar menunaikan kewajiban pokok, seperti solat 5 waktu, zakat dan puasa Ramadhan. Kemudian dia menjalankan ibadah tambahan, baik berupa solat sunat, puasa sunat serta bersedekah dijalan kebaikan.
Seseorang yang menjauhi perbuatan dosa besar, seperti membunuh, berzina, sihir, memakan harta riba, menganiaya anak yatim, derhaka kepada orang tua, dan sumpah palsu.
Seseorang yang cakna dengan keadaan sekelilingnya. Ketika disekitarnya banyak orang yang meninggalkan kewajipan, dia mengajak mereka mengerjakan kewajiban itu. Begitu pula ketika disekelilingnya banyak orang melakukan perbuatan dosa, dia mencegah agar perbuatan itu dijauhi atau dihentikan. Jika dia memiliki ilmu, dia memberi nasihat dengan perkataan atau melalui tulisan. Singkatnya, hatinya tidak tenteram ketika melihat perintah Allah diabaikan dan larangan Allah dikerjakan.
Seorang yang sentiasa bersemangat untuk menambah kebaikan, baik ilmu, keimanan dan amalan. Dia tidak merasa puas dengan kebaikan yang sudah diperoleh dan tidak merasa jenuh untuk berbuat yang lebih baik. Setiap kali kita bertemu dengannya, dia akan selalu lebih baik dari sebelumnya.
Seorang yang mendedikasikan dirinya untuk sungguh-sungguh untuk menjalankan solat tahajjud di akhir malam. Dalam solat itu dia bacakan ayat-ayat yang mampu dia hafal dari Al Qur’an. Jika boleh, hafalannya selalu bertambah dari waktu ke waktu. Namun tidak bererti jika apa yang dihafalnya, hilang kembali.


Oleh itu, kepada kaum wanita, jika anda ingin mendirikan rumah tangga, carilah lelaki yang soleh. kerana secara teori kita boleh berkahwin dengan siapa saja yang kita sukai. Tetapi ciri – ciri suami yang benar-benar akan membimbing kita meraih tujuan kebahagiaan itu hanyalah lelaki soleh. Jika pernikahan hanya untuk hidup bersama-sama, makan minum bersama, berketurunan, serta bersenang-senang bersama, tentu dengan lelaki manapun boleh. Namun percayalah, lambat laun akan bermasalah jua.

Seorang lelaki soleh tidak akan membiarkan di dalam rumahnya ada perilaku-perilaku buruk yang boleh mengundang kemurkaan Allah SWT.

Seorang lelaki soleh tidak mungkin akan berbuat zalim kepada saudara semuslim, apalagi kepada orang tua, mertua, isteri dan anak-anaknya. Tidak semua suami boleh memenuhi kewajipannya terhadap keluaraga secara adil, tetapi bagi seorang lelaki soleh, dia akan berusaha sekuat kemampuannya. Dia hanya akan berhenti berusaha jika sudah tidak ada lagi jalan yang boleh ditempuh. Jika usaha maksima telah ditempuh, tetapi hasilnya tidak memadai, dengan lapang dada dia akan meminta maaf atas kekurangan dirinya. Singkatnya, mustahil dilakukan oleh seorang lelaki soleh untuk membiarkan keluarganya menderita, bahkan terlintas dalam fikirannya pun tidak. Seorang lelaki soleh akan menghargai pendapat atau pandangan isterinya dan keluarganya, meskipun tidak semestinya akan selalu menurutinya.


Seorang lelaki soleh bersikap lapang dada dan memaafkan kekurangan isteri dan anak-anak beserta keluarganya. Seorang lelaki soleh tidak akan membuka aib-aib keluarganya di depan umum. Membuka aib keluarga sama dengan membuka aib diri sendiri. Seorang lelaki soleh tidak akan mengkhianati kepercayaan keluarganya. Didepan keluarganya dia baik, dan ketika jauh dari keluarganya pun, dia tetap baik.


Seorang lelaki soleh tidak takut kepada isteri atau anak-anaknya serta keluarganya, tetapi takut kepada Allah yang selalu mengawasinya. Berbeza dengan banyak lelaki yang manis di depan isteri dan mertuanya, tetapi sebaliknya ketika jauh dengan isteri. Dan yang paling utama, seorang lelaki soleh bersedia bertanggungjawab menghadapi tuntutan Allah di akhirat ketika ditanya tentang anak-anak dan isterinya.


Rasulullah bersabda“ Sesempurna keimanan seorang mukmin, ialah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik-baik kalian ialah yang paling baik kepada isteri – isterinya “. ( HR. At-Tirmidzi )

“ Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya (isteri dan anak-anaknya ), sedang aku adalah yang paling baik kepada keluargaku “. ( HR. Ath-Tharbawi dan Al-Hakim )

Jadi pernikahan yang penuh barakah, akan terlaksana jika rumah tangga dibina bersama – sama lelaki soleh serta disempurna dengan wanita soleh

Sumber:akuislam.com

Tips untuk lelaki menjadi pendengar yg terbaeeekkk!!

Ramai lelaki gagal dalam menjadi pendengar yang baik. Apabila pasangan mereka meluahkan perasaan atau menceritakan sesuatu, lelaki akan suka 'potong' dan menghilangkan mood pasangan mereka. Ini menyebabkan wanita terus tertekan dan akhirnya perhubungan menjadi semakin renggang dan menyebabkan perpisahan.

Tetapi, bagaimana untuk menjadi pendengar yang baik kepada wanita? Berikut merupakan 7 tips yang ingin saya kongsikan bersama-sama dengan anda semua...


1. Berikan perhatian sepenuhnya - Apabila si dia mula berkata-kata, tumpukan sepenuh perhatian kepadanya. Hentikan segala perbuatan anda dan dengar dengan teliti setiap apa yang si dia ingin katakan. Walaupun terdapat gadis yang lalu-lalang di sebelahnya, jangan sesekali menjeling ke arah gadis tersebut. Saya tahu perangai anda, kerana saya juga seorang lelaki.

2. Pandang matanya - Ketika si dia sedang bercakap, pandang matanya. Renung dan dengar dengan teliti cerita yang ingin disampaikan. Itu akan membuatkan si dia lebih gembira untuk meneruskan cerita atau luahan perasaan kerana anda ada untuk mendengarnya.

3. Jangan berikan pendapat - Apabila si dia meluahkan perasaaan, jangan sesekali memberikan pendapat atau jalan penyelesaian. Sebagai contoh, "Tadi ada pakcik tu jatuh tangga. Kesian je tengok pakcik tu." Jangan pula anda berikan pendapat, "Ala...biarlah dia nak jatuh ke, nak tergolek ke. Bukan awak susah pun...". Ini adalah sangat-sangat mematikan mood pasangan anda. Si dia hanya ingin meluahkan perasaan dan bukannya meminta pendapat anda. Jadi, jangan sesekali memberikan pendapat kecuali diminta.

4. Bertanyakan soalan - Untuk menaikkan lagi mood si dia bercerita, tanyakan soalan-soalan yang berkaitan dengan apa yang dicerita. Ini menunjukkan yang anda juga berminat dengan cerita yang si dia kongsikan. Saya guna contoh yang sama seperti di atas, "Tadi ada pakcik tu jatuh tangga. Kesian je tengok pakcik tu." Soalan yang boleh anda tanya, "La...macam mana dia boleh jatuh?".

5. Berikan sokongan kepadanya - Sekiranya pasangan anda sedang marah-marah atau merungut mengenai sesuatu, dengarkan saja apa yang si dia marahkan. Berikan sokongan yang anda juga berpihak kepadanya. Dan jangan sesekali anda menyokong orang yang dimarah itu pula. Ini akan menunjukkan yang anda tidak menyokong dirinya dan menyebabkan si dia bertambah marah.

6. Ulang semula apa yang dikatakan - Anda juga boleh mengulang semula apa yang si dia katakan bagi menunjukkan yang anda mendengar ceritanya. Contoh yang sama, "Tadi ada pakcik tu jatuh tangga. Kesian je tengok pakcik tu." Apa yang anda boleh buat adalah, "La...kesian pakcik tu jatuh tangga...". Dan si dia akan terus menyambung semula bercerita selepas mendapat tahu yang anda sedang mendengar ceritanya.

7. Diam dan jangan berkata apa-apa - Tetapi, jika topik luahan perasaan atau marah itu ada berkaitan dengan anda, adalah lebih baik anda berdiam diri dan jangan respon apa-apa. Lebih baik anda tahan telinga dan mendengar apa saja yang si dia katakan. Biarkan si dia luahkan segala perasaannya. Dengan cara sebegini akan membuatkan si dia lebih cepat reda kerana perasaan marah itu berjaya dikeluarkan.

Mudah bukan untuk menjadi seorang pendengar yang baik? Apa yang perlu anda buat hanyalah, mendengar. Itu sahaja.

Perempuan akan rasa diri mereka disayangi apabila luahan perasaannya didengari oleh pasangan. Sekiranya pasangan anda sedang bercerita atau meluahkan perasaan, anda sudah tahu apa yang perlu dilakukan. Jadilah pendengar yang baik, kerana itulah salah satu resepi untuk membina percintaan yang bahagia selamanya...

Kenapa wanita suka merajuk...

Apa yang menyebabkan wanita suka merajuk? Hasil dari kajian, jawapan nya ialah: (Bagi soalan ini ditujukan kepada responden wanita yang berada dalam kategori umur 25 – 45 tahun yang sudah berumahtangga dan masih bujang)

1. Keinginan tidak diambil perhatian oleh pasangan lelaki/suami dan mereka tidak ambil kisah akan perasaan keinginan wanita itu.

2. Tidak sensitif terhadap perasaan wanita yang prihatin dalam sesuatu perkara dan pasangan hanya memandang remeh segala pandangan wanita.

3. Tidak peka pada hari-hari istimewa pasangan dan kena diberitahu pada pasangan mengenai hal itu.

4. Memuji wanita lain di depan isteri/teman wanita.

5. Menyindir mengenai imej dan personaliti isteri/teman wanita dan membandingkan dengan wanita lain.

6. Tidak menjamah atau makan makanan yang disediakan kerana dirasakan tidak sedap atau tidak kena selera.

7. Tidak memuji pasangan pada ketika pasangan perlu pujian itu.

8. Suami/teman lelaki lebih suka bercakap dan bergurau dengan teman sekerja wanita atau lelaki berbanding isteri/teman wanita.

9. Kedekut dan tidak suka mengeluarkan belanja untuk keperluan isteri/teman wanita.

10. Suka memerintah dan tidak suka membantu kerja rumah. Suka mengkritik isteri yang sibuk membuat kerja rumah, tetapi tidak mahu menolong.

11. Selalu keluar rumah dan balik lewat, tetapi tidak memberitahu sebab mengapa pulang lewat dan sebagainya.

12. Tidak suka membeli buah tangan pada anak dan isteri apabila balik dari kerja dan sebagainya.

13. Tidak suka berhubung dengan telefon dan sistem pesanan ringkas (SMS) jika ada kerja luar atau berpergian.

14. Suami melebihkan ibu bapa dan adik beradiknya dan sanggup berhabisan untuk mereka, tetapi tidak mempedulikan keluarga sendiri.

15. Sering memberi pujian dan senyuman yang mesra untuk orang lain, tetapi dengan pasangan atau anak isteri garang dan tidak mesra.

16. Ada duit digunakan untuk belanja rakan dan saudara mara sedangkan anak isteri di ketepikan.

17. Mudah mesra dengan orang lain, tetapi tidak mesra dengan keluarga sendiri.

18. Bila balik kampung isteri, bersikap dingin dan tidak mesra.

19. Tidak membela anak isteri apabila ada saudara mara dan ipar duai menyindir kekurangan anak isteri.

20. Tidak suka menemani isteri membeli belah kerana malas hendak melayan isteri

21. Tidak suka membelai mesra anak isteri pada saat anak isteri memerlukan seperti anak isteri sakit atau meraikan kejayaan mereka.

22. Suka bercakap kasar dan menengking pada anak isteri.

23. Tidak suka meraikan hari istimewa isteri seperti isteri naik pangkat dan sebagainya.

__________________________________________________________________________________
(Bagi soalan ini ditujukan kepada responden lelaki yang berada dalam kategori umur 25 – 47 tahun. Responden lelaki ini berada dalam kategori bujang dan yang sudah berumahtangga).

1. Wanita suka melihat sesuatu perkara remeh bagi lelaki itu sebagai perkara besar, contohnya soal pilih gerai makan. Wanita cerewet mengenai pemilihan gerai makan sehingga suka tarik muka jika gerai itu tidak
berkenan di hati sedangkan lelaki anggap soal makan di mana saja boleh.

2. Wanita sensitif tidak tentu pasal kerana inginkan perhatian sedangkan lelaki banyak perkara penting yang mereka hendak fikir.

3. Wanita suka sangat diberikan perhatian dan manja tidak bertempat dan sikap ini menyebabkan mereka sentiasa ‘syok sendiri’ dan suka dipuji, jika tidak dipuji mereka akan merajuk.

4. Wanita terlalu perasan dan mudah menjeruk perasaan kerana sering mengharapkan lelaki memahami mereka sedangkan mereka tidak mahu memahami lelaki.

5. Lelaki tidak suka menunjukkan perasaan mereka melalui kata-kata, tetapi hanya memerhati dan bersikap tanggungjawab pada wanita. Wanita kena menerima hakikat itu.

6. Suka membeli-belah terlalu lama hingga memb osankan lelaki, ini sebabnya lelaki malas dan tidak beri perhatian pada sikap wanita yang suka sangat menghabiskan masa untuk tujuan itu.

7. Terlalu banyak cakap mengenai diri orang lain dan mudah ke arah ‘mengata dan mengutuk’ jika dilayan kata-kata mereka, ini menyebabkan lelaki suka berdiam diri.

8. Lelaki lebih suka menyuarakan perasaan hati mereka melalui perbuatan dan bukan perkataan.

9. Lelaki suka berdiam diri dan tidak suka bising dan ini tidak bermakna mereka tidak prihatin kepada teman wanita atau anak dan isteri.

10. Lelaki tidak suka diperintah, dikongkong dan dikawal dan jika isteri atau teman wanita melakukan pengawalan itu pada lelaki, lelaki akan bosan dan tidak akan memberi perhatian kepada apa juga permintaan wanita.

11. Wanita kurang bijak dalam melahirkan kasih sayang melalui perbuatan menunjukkan kasih sayang pada pasangan, tetapi hanya mengharapkan pasangan memberi kasih sayang itu.

12. Jangan terlalu bergantung pada suami dan teman lelaki pada perkara yang mampu wanita lakukan, tetapi wanita suka bergantung harap sangat pada suami dengan tujuan agar suami sentiasa berada di samping mereka. Ini tidak digemari suami/teman lelaki.

13. Wanita mesti memahami diri mereka sendiri dan peranan mereka, dan ubahlah perangai mengikut peringkat umur dan keperluan. Jika masih muda elok juga jika merajuk, tetapi jika sudah mempunyai anak ramai dan berusia, janganlah selalu merajuk – buruk!

14. Wanita jadikan diri mereka contoh yang baik dan merajuk memburukkan persepsi lelaki, jadi janganlah bersikap seperti budak-budak kecil.

15. Wanita suka bertanya itu ini pada suami/teman lelaki tetapi tidak suka pada jawapan yang diberikan oleh suami/teman lelaki. Ini membuatkan suami/teman bosan untuk melayan soalan wanita itu.

16. Wanita banyak maksud dan tujuan dalam perbuatan mereka, jika dilayan, mereka kadangkala mengambil kesempatan daripada keprihatinan yang diberikan kepada mereka.

17. Wanita jangan suka menunjuk-nunjuk kecantikan, kepandaian dan kekayaan mereka dan sebagainya dan inginkan dilayan ala ‘puteri’ kerana kelebihan itu hingga membodohkan lelaki. Lelaki tidak ada minat untuk melayan kerenah wanita seperti itu.